Nama : Galih Rifanda
Kelas : 2ka27
Npm : 12110929
Kelompok : 6
Alamat blog saya : galihrifanda.blogspot.com
Dosen : Budi Utami, SE
Npm : 12110929
Kelompok : 6
Alamat blog saya : galihrifanda.blogspot.com
Dosen : Budi Utami, SE
Organisasi
Teori organisasi adalah studi tentang bagaimana organisasi menjalankan fungsinya dan bagaimana mereka mempengaruhi dan dipengaruhi oleh orang yang bekerja di dalamnya ataupun masyarakat di lingkup kerja mereka.
Teori organisasi adalah suatu konsefsi, pandangan, tinjauan, ajaran, pendapat atau pendekatan tentang pemecahan masalah organisasi agar lebih berhasil dalam mencapai sasaran yang telah ditetapkan.
Masalah adalah segala sesuatu yang segala sesuatu yang ada hubungannya dengan kepentingan organisasi yang memerlukan pemecahan dan pengambilan keputusan. Masalah organisasi adalah memerlukan pemecahan dan pengambilan keputusan.
Ada banyak masalah yang dihadapi organisasi (kompleks) dan memerlukan pemecahan tersendiri sehingga muncul berbagai kajian untuk lebih memahami efektivitas organisasi.
·Secara sederhana, Organisasi adalah suatu kerjasama sekelompok orang untuk mencapai tujuan bersama yang diinginkan dan mau terlibat dengan peraturan yang ada.
·Organisasi ialah suatu wadah atau tempat untuk melakukan kegiatan bersama, agar dapat mencapai tujuan yang telah ditetapkan bersama.
· Ciri-ciri organisasi ialah:
1. terdiri daripada dua orang atau lebih,
2. ada kerjasama,
3. ada komunikasi antar satu anggota dengan yang lain,
4. ada tujuan yang ingin dicapai.
· Organisasi Menurut Tokoh :
· John D. Millet
Organisasi adalah sebagai kerangka struktur dimana pekerjaan dari beberapa orang diselenggarakan untuk mewujudkan suatu tujuan bersama.
· Luther Gulick
Organisasi adalah sebagai suatu alat saling hubungan satuan-satuan kerja yang memberikan mereka kepada orang-orang yang ditempatkan dalam struktur kewenangan, dengan demikian pekerjaan dapat dikoordinasikan oleh perintah para atasan kepada para bawahan yang menjangkau dari puncak sampai ke dasar dari seluruh badan usaha
Organisasi merupakan suatu sistem terbuka, yang memiliki interaksi konstan dengan lingkungannya, serta terdiri dari banyak sub-grup, unit-unit jabatan, susunan hierarki serta segmen yang tersebar secara geografis (Schein).
Organisasi dapat dilihat dengan dua cara berbeda, yaitu:
- organisasi sebagai suatu sistem terbuka yang terdiri atas sub-sistem yang saling berkaitan, dan memperoleh input untuk diolah yang berasal dari lingkungan serta menyalurkan output hasil pengolahan ke lingkungan kembali, dan
- organisasi sebagai sekelompok orang yang berkerjasama untuk mencapai suatu tujuan bersama (Monir H. Thayeb).
Organisasi dapat diartikan dalam dua macam, yaitu:
1. Dalam arti statis, yaitu organisasi sebagai wadah tempat dimana kegiatan kerjasama dijalankan;
2. Dalam arti dinamis, yaitu organisasi sebagai suatu sistem proses interaksi antara orang-orang yang bekerjasama, baik formal maupun informal.
Organisasi Sebagai Proses
Organisasi Sebagai Proses Pembelajaran
Dunia kuliah tentu tidak terlepas dari Sistem Kredit Semester (SKS). Sebab hal inilah yang menjadi dasar akademik penilaian kemampuan mahasiswa pada suatu matakuliah. Bagi sebagian mahasiswa kuliah identik dengan rutinitas belajar formal dalam sebuah ruangan. Oleh sebab itu pemaknaan kuliah mengalami penyempitan secara proses. Istilah mahasiswa ” kupu-kupu ” pun menjadi label dari wujud penyempitan makna proses ini. Secara esensi kuliah merupakan proses belajar pada perguruan tinggi untuk menguasai bidang keilmuan tertentu. Di sinilah para mahasiswa dikontruksi dengan proses pembelajaran yang sifatnya normatif dalam ruang kelas.Tentunya dengan berbagai macam tugas yang diberikan dosen secara tekstual sesuai dengan materi pengajaran. Berbagai model kurikulum dan variasi metode pembelajaran pun menghiasi pola pembelajaran di jenjang perguruan tinggi ini.
Berangkat dari hal itu, penekanan proses pembelajaran menjadi pembahasan dalam tulisan ini. Di sini evaluasi proses pembelajaran harus menjadi tanda tanya besar dalam proses pencapai tujuan pendidikan itu sendiri. Sebab, menurut penulis proses pembelajaran merupakan instrumen penentu berhasil atau tidaknya suatu tujuan pembelajaran itu.
Proses pembelajaran ini terkait dengan filosofis pendidikan itu sendiri. Di mana pendidikan merupakan sarana pengembangan nilai-nilai potensi yang ada dalam diri manusia. Sejatihnya proses pembelajaran dalam perguruan tinggi tidak hanya berpusat pada pendidikan formal yang dilakukan mahasiswa. Dalam hal ini mahasiswa hanya berkutik dalam ruang kuliah, teori-teori atau buku ajar perkuliahan. Bagi penulis, tujuan proses pembelajaran adalah bagaimana membentuk karakteristik mahasiswa yang tidak hanya cakap secara keilmuan tetapi juga memiliki ketrampilan ekstrakulikuler.Ketrampilan ekstrakulikuler ini di dapat dari luar pendidikan formal itu sendiri.Ketrampilan ekstrakulikuler yang dimaksud dalam hal ini adalah keterlibatan mahasiswa dalam suatu organisasi.
Sumbangsih organisasi bagi perwujudan tujuan pendidikan
Sebagaimana tujuan pendidikan nasional yaitu mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang berilmu, cakap, kreatif, mandiri, demokratis dan bertanggung jawab. Tujuan pendidikan ini sesungguhnya tidak hanya didapat melalui proses pembelajaran yang formal dalam ruang kelas. Akan tetapi tujuan pendidikan itu sesungguhnya dapat terwujud melalui keterlibatan mahasiswa dalam sebuah organisasi, baik organisasi mahasiswa, ketrampilan, politik, keagamaan, maupun pemerintah. Mengapa demikian?, alasan pertama, terkadang sistem pembelajaran yang berlaku secara formal tidak memberikan ruang kebebasan peserta didik untuk dapat mengembangkan bakat dan minatnya. Peserta didik tidak mendapatkan tantangan interaksi sosial dalam kapasitas realitas, yang sesungguhnya itu diperoleh di organisasi. Peserta didik harus patuh dan taat dengan sistem pembelajaran yang ada. Alhasil kreativitas peserta didik pun mengalami pengkerdilan. Di sini peserta didik dikontruksi secara tekstual, bukan kontekstual.
Berbeda halnya dengan keterlibatan mahasiswa dalam sebuah organisasi. Secara realita organisasi mempunyai sumbangsih yang besar dalam proses perwujudan tujuan pendidikan itu sendiri. Bahkan sang proklamator Bung Karno pun mengakui bahwa organisasi mempunyai andil besar dalam pembentukan karakter dirinya. Tokoh pendidikan Anies Baswedan yang juga Rektor Universitas Paramadina dalam sebuah acara di stasiun TV swasta pun mengungkapkan bahwa keterlibatan mahasiswa dalam suatu organisasi saat kuliah sangat berperan besar bagi mahasiswa. Gerakan mahasiswa 1965 sampai era reformasi terjadi karena terbangunnya kesadaran kritis mahasiswa melalui organisasi.
Pengembangan potensi dalam organisasi
Untuk mahasiswa yang memiliki sebuah pola pikir visioner. Masa kuliah diartikan juga sebagai latihan mengembangkan minat, bakat, dan belajar mengabdikan apa yang dimiliki untuk masyarakat. Hal ini sesuai dengan Tridharma perguruan tinggi yaitu pendidikan, penelitian dan pengabdian masyarakat. Sebab berkutik dalam ruang kuliah saja, tidak menjamin akan meningkatkan ketrampilan yang ada didalam diri kita.
James A. Froude mengatakan, bahwa kita tidak bisa sekadar mendambakan diri menjadi seseorang, tapi kita harus menempa dan mendorong diri kita untuk bisa menjadi seseorang tersebut. Salah satu cara menempa diri itu melalui keikutsertaan dalam kegiatan keorganisasian. Masa kuliah akan terasa monoton bila kita hanya disibukan dalam ruang kelas dan memburu nilai A. Padahal justru masa kuliah adalah proses peningkatan dan pengembangan potensi, serta kemampuan yang ada dalam diri secara maksimal.
Paduan Suara Gunadarma saat Lomba Tingkat Nasional |
Dalam acara tersebut terdaftar 20 Paduan Suara Mahasiswa Se-Jabodetabek dan 1 berasal dari Bandung. Acara dilaksanakan 3 hari: 23 November merupakan Technical Meeting, 24 November merupakan babak Semifinal, dan 25 november merupakan babak final. Dalam semifinal setiap peserta wajib membawakan lagu wajib (Sepasang Mata Bola ; Arr: Agustinus Bambang Jusana) dan lagu pilihan terikat. Pada babak final, hanya 10 peserta terbaik saja yang berhak lolos untuk dibabak ini, namun karena pertimbangan seluruh dewan juri, finalis menjadi 11 peserta. Di Final ini, setiap peserta yang lolos diharuskan membawakan 2 lagu pada babak semifinal dan ditambah lagu Folklore.
Adapun hasil dari lomba ini adalah sebagai berikut:
Juara 1: PSM Swara Darmagita, Universitas Gunadarma
Juara 2: PSM Agria Swara, IPB
Juara 3: PSUT, Universitas Tarumanegara
Juara 4: PSM Universitas Katholik Atmajaya, Jakarta
Juara 5: PSM Universitas Pancasila
Ada banyak Komunitas - Komunitas Lainnya, dan yang pasti sekaligus ber Organisasi :
- Komunitas Fotografi
- Komunitas Robotika
- Komunitas Perbankan
- Komunitas Linux
Organisasi Sebagai Wadah
Sebagian orang mungkin memahami akan keuntungan dari Berorganisasi. dalam berorganisasi banyak hal yang dapat kita peroleh misalnya dapat mengemukakan pendapat pribadi di depan orang, dapat memimpin sebuah kelompok kerja, bisa menjadi pribadi yang memiliki rasa sosialisme, melatih diri akan arti tanggungjawab. Dari istilah organisasi dapat di artikan sebagai : wadah adalah sebagai sekelompok manusia untuk bekerja sama, serta Proses adalah pengelompokan manusia dalam suatu kerja sama yang efisien. jadi Organisasi adalah Rangkaian proses kegiatan yang harus dilakukan untuk meningkatkan kegunaan segala sumber dan factor yang menentukan bagi berhasilnya proses manajemen terutama dengan memperhatikan fungsi dan dinamika organisasi atau birokrasi dalam rangka mencapai tujuan yang sah ditetapkan.
Mengapa Organisasi di katakana sebagai tempat mengembangkan Suatu Inspirasi diri, di karenakan dalam Berorganisasi mempunyai hubungan erat antara Manjemen, organisasi dan metode. di dalam kegitan Manajemen meliputi Planning (Perencanaan), Organizing (Pengorganisasi), Motivating (Pendorongan), Controling (Pengendalian). dalam artikel ini akan lebih di tekankan pada Planning, karena hal ini yang menjadi alasan mengapa Organisasi dapat mengembangkan Inspirasi diri yang merupakan hasil karya pemikiran diri. di dalam Kegiatan Planning terdapat Proses Kegiatan Pemikiran, dalam kegiatan Planning kita di tuntut untuk dapat mengasilkan dugaan dan penentuan prioritas-prioritas yang harus dilakukan secara rasional yang canggih atau yang baru. kata baru disini memiliki arti pemikiran atau sebuah Inspirasi yang bukan umumnya. sebagai contoh sebuah Organisasi Besar dalam bidang Otomotif mencari alternatif pengganti dari bahan bakar yakni Bensin. Setelah di teliti bersama memlalui kerja sama dengan Perusahaan Otomotif besar, di temukanlah sebuah Alat Transportasi yang menggunakan Bahan Bakar Air. Melalui contoh tersebut kita dapat melihat bahwa melalui Organisasi kita dapat menciptakan sesuatu, melalui Inspirasi-inspirasi yang tercipta dalam otak kita.
Timbulnya Organisasi Di Indonesia
1 Contoh sejarah timblnya organisasi di indonesia pada jaman perjuangan :
Trikoro Dharmo/Jong Java
Gerakan pemuda Indonesia sebenarnya telah dimulai sejak berdirinya Budi Utomo. Para pendiri Budi Utomo sebenarnya adalah para pemuda yang masih menjadi mahasiswa STOVIA. Namun, sejak kongres pertama, kepengurusan Budi Utomo diambil alih kaum priayi (bangsawan) dan para pegawai negeri. Tindakan tersebut membuat para pemuda kecewa kemudian keluar dari Budi Utomo.
Pada tanggal 7 Maret 1915, para pemuda mantan anggota Budi Utomo mendirikan organisasi Trikoro Dharmo di Batavia. Para pemimpinnya, antara lain R. Satiman Wiryosanjoyo (ketua), Sunardi atau Wongsonegoro (wakil ketua), Sutomo (sekretaris), dan pengurus lainnya, seperti Muslich, Musodo, dan Abdul Rachman. Trikoro Dharmo hanya untuk anak-anak sekolah menengah yang berasal dari Pulau Jawa dan Madura. Trikoro Dharmo artinya tiga tujuan mulia. Adapun tujuan organisasi Trikoro Dharmo adalah sebagai berikut:
a) Mempererat tali hubungan pelajar pribumi pada sekolah menengah dan perguruan kejuruan.
b) Menambah pengetahuan umum bagi anggotanya.
c) Membangkitkan dan mempertajam perasaan buat segala bahasa dan kebudayaan Hindia.
d) Memperkukuh rasa persatuan dan kesatuan di antara para pemuda Jawa, Sunda, Madura, Bali, dan Lombok.
Pada tahun 1918 lewat kongresnya yang pertama di Solo, nama Trikoro Dharmo diubah menjadi Jong Java. Hal itu dimaksudkan agar para pemuda dari luar Pulau Jawa yang tata sosialnya berlandaskan budaya Jawa bersedia menjadi anggota Jong Java. Kegiatan Jong Java berkisar pada masalah-masalah sosial dan kebudayaan. Misalnya, pemberantasan buta huruf, kepanduan, dan kesenian. Jong Java tidak ikut terjun dalam dunia politik dan tidak pula mencampuri urusan agama tertentu. Anggotanya dilarang menjalankan aktivitas politik atau menjadi anggota partai politik. Akan tetapi, sejak tahun 1924 karena pengaruh gerakan radikal, Syamsuridjal (ketua) mengusulkan agar anggota yang sudah berusia 18 tahun diberi kebebasan berpolitik dan juga memasukkan program memajukan agama Islam. Usul ini ditolak. Akibatnya, para anggota yang menghendaki terjun ke dunia politik dan ingin memajukan agama Islam mendirikan Jong Islamieten Bond. Organisasi Jong Islamieten Bond dipimpin oleh Syamsuridjal dengan mengangkat Haji Agus Salim sebagai penasihatnya.
Karena kuatnya pengaruh pergerakan politik, dalam kongresnya di Solo (17–31 Desember 1926) ditegaskan oleh ketuanya, Sunardi Jaksodipuro bahwa tujuan Jong Java tidak hanya terbatas untuk membangun cita-cita Jawa Raya saja, tetapi harus bercita-cita persatuan dan Indonesia merdeka. Untuk itu, anggota yang berusia di bawah 18 tahun hanya diperkenankan mengikuti kegiatan studi, seni, olahraga, dan kepanduan. Anggota yang berusia di atas 18 tahun boleh mengkuti rapat – rapat Politik.
Organisasi Beserta Sejarahnya
1) Pasundan
Organisasi Pasundan berdiri pada bulan September 1914 di Batavia. Perkumpulan ini didirikan karena rasa kurang puas terhadap Budi Utomo. Alasannya, Budi Utomo hanya diperuntukkan bagi masyarakat Jawa (Jawa Tengah dan Jawa Timur) dan Madura. Dengan demikian, masyarakat Pasundan yang terkadang tidak bersedia disebut Jawa (meski secara geografis, mereka berada di Jawa) merasa tidak tersalurkan keinginannya. Untuk memenuhi hasrat nasionalismenya, masyarakat Pasundan mendirikan organisasi yang disebut Pasundan. Pasundan pada awalnya banyak bergerak di bidang sosial budaya, tetapi lama kelamaan perkumpulan itu juga bergerak di bidang politik. Pasundan sangat menjunjung tinggi sikap kooperasi dengan pemerintah kolonial Belanda. Pasundan menginginkan kemajuan ke arah persatuan dan cinta Tanah Air. Oleh karena itu, Pasundan menggabungkan diri dalam Permufakatan Perhimpunan Politik Kebangsaan Indonesia (PPPKI).
2) Sarekat Sumatera
Perkumpulan Sarekat Sumatera didirikan oleh orang-orang Sumatera yang berada di Batavia pada tahun 1918. Aktivitas perkumpulan Sarekat Sumatera diarahkan pada bidang politik dan ekonomi. Tujuan aktivitasnya dalam bidang ekonomi adalah agar rakyat Sumatera bisa mandiri memenuhi kebutuhan hidupnya.
Sarekat Sumatera menolak komunisme dan bersifat netral terhadap agama (tidak membatasi agama tertentu) untuk menjadi anggotanya. Sarekat Sumatera juga turut bergabung dalam Permufakatan Perhimpunan Politik Kebangsaan Indonesia (PPPKI).
3) Organisasi Orang-Orang dari Ambon
Sebelum didirikan Sarekat Ambon pada tanggal 9 Mei 1920 oleh A.S. Patty di Semarang sebagai suatu partai politik di Indonesia, sebenarnya telah terdapat banyak perkumpulan yang didirikan oleh orang-orang Ambon. Perkumpulan itu, antara lain sebagai berikut.
a) Wilhelmina didirikan di Magelang tanggal 1 September 1908.
b) Perkumpulan Ambonsch Studiefonds berdiri tahun 1909.
c) Ambon’s Bond berdiri tahun 1911 di Amboina.
d) Mens Muria berdiri di Semarang tahun 1913.
e) Sou Maluku Ambon didirikan di Ambon.
Meskipun semua anggotanya adalah pemeluk agama Kristen, Sarekat Ambon tetap berpendirian netral terhadap agama. Mereka mencintai aksi kebangsaan Indonesia. Berbeda dengan Pasundan dan Sarekat Sumatera, Sarekat Ambon tidak bergabung dalam PPPKI karena organisasi itu dianggap terlalu memperjuangkan satu agama saja.
4) Organisasi Orang-Orang dari Minahassa
Pada bulan Agustus 1912, para pemimpin Minahassa mendirikan Rukun Minahassa di Semarang. Tujuan pendirian organisasi itu adalah mencapai derajat hidup yang layak bagi rakyat Minahassa. Anggotanya terdiri atas orang-orang Manado. Rukun Minahassa juga sudah menggabungkan diri dengan PPPKI dan bersikap kooperatif terhadap pemerintah kolonial Belanda.
5) Kaum Betawi
Kaum Betawi didirikan pada tanggal 1 Januari 1923. Tujuan pendirian Kaum Betawi adalah memajukan pengajaran, perdagangan, kerajinan, dan penjagaan kesehatan untuk orang-orang Betawi, khususnya, dan orang pribumi lain, pada umumnya. Sikapnya terhadap pemerintah kolonial adalah kooperatif.
6) Organisasi Orang-orang dari Madura
Perkumpulan orang-orang dari Madura ini didirikan di Surabaya pada bulan Januari 1920. Tujuannya adalah mencapai kemajuan di bidang ekonomi, sosial, dan budaya. Anggota perkumpulan Madura di Surabaya sangat sedikit karena organisasi itu tidak mencampuri urusan politik.
7) Perkumpulan Orang-Orang dari Timor
Perkumpulan orang-orang dari Timor didirikan di Makassar pada bulan September 1921 dengan nama Timor Verbond (Perhimpunan Timor) oleh J.W. Ammolio. Tujuannya adalah mendukung anggota dan mempertinggi keadaan golongan Timor dalam hal kebudayaan, ekonomi, dan sosial. Selain terbentuk Timor Verbond, didirikan juga Sarekat Timor pada bulan Desember 1924.
Organisasi adalah:
· wadah atau tempat terselenggaranya administrasi
· didalamnya terjadi berbagai hubungan antar-individu maupun kelompok, baik dalam organisasi itu sendiri maupun keluar
· terjadinya kerjasama dan pembagian tugas
· berlangsungnya proses aktivitas berdasarkan kinerja masing-masing.
Organisasi Publik
· Organisasi publik adalah
· organisasi yang terbesar
· yang mewadahi seluruh lapisan masyarakat dengan ruang lingkup negara
· mempunyai kewenangan yang absah (terlegitimasi) di bidang politik, administrasi pemerintahan, dan hukum secara terlembaga
· sehingga mempunyai kewajiban melindungi warga negaranya, dan
· melayani keperluannya,
· sebaliknya berhak pula memungut pajak untuk pendanaan,
· serta menjatuhkan hukuman sebagai sanksi penegakan peraturan.
Organisasi publik sering dilihat pada bentuk organisasi pemerintah yang dikenal sebagai birokrasi pemerintah (organisasi pemerintahan). Atau satu-satunya organisasi didunia yang mempunyai wewenang merampok harta rakyat (pajak), membunuh rakyat (hukuman mati), dan memenjarakan rakyat.
Organisasi formal dan informal
Organisasi formal ialah suatu organisasi yang memiliki struktur yang jelas, pembagian tugas yang jelas, serta tujuan yang ditetapkan secara jelas.
Organisasi informal akan timbul apabila anggota organisasi formal merasa keinginannya tidak terpenuhi oleh organisasi formal. Hubungan organisasi formal dengan organisasi informal bersifat berbanding terbalik “semakin tinggi tingkat kepuasan pegawai, maka semakin kecil kemungkinan munculnya atau terbentuknya organisasi informal.
Faedah organisasi formal terhadap organisasi informal
- boleh dijadikan sarana komunikasi,
- boleh dijadikan alat pemersatu dan menghilangkan frustasi,
- boleh dijadikan pendorong agar rajin bekerja.
0 komentar:
Posting Komentar