Rabu, 23 Maret 2011

Ilmu Budaya Dasar # Bab VI

Nama : Galih Rifanda
Kelas : 1ka33
Npm : 12110929
Kelompok : 6
Alamat blog saya : galihrifanda.blogspot.com
Dosen : Ninuk Sekarsari 

Ilmu Budaya Dasar #
Bab VI (Manusia dan Pandangan Hidup)


Jelaskan pengertian tentang keyakinan atau kepercayaan ?

Kepercayaan berasal dari kata percaya, artinya mengakui atau meyakini akan kebenarannya. Kepercayaan adalah hal-hal yang berhubungan dengan pengakuan atau keyakinan akan kebenaranDalam agama terdapat kebenaran-kebenaran yang dianggap diwahyukan, artinya diberitahukan oleh tuhan langsung atau tidak langsung kepada manusia. Kewibawaan pemberi kebenaran itu ada yang melebihi besar. Kewibawaan pemberi kebenaran itu ada yang melebihi besarnya. Kepercayaan dalam agama merupakan keyakinan yang paling besar. Hak berpikir bebas, hak atas keyakinan sendiri menimbulkan hak beragama menurut keyakinan.

Keyakinan adalah suatu sikap yang ditunjukkan oleh manusia saat ia merasa cukup tahu dan menyimpulkan bahwa dirinya telah mencapai kebenaran. Karena keyakinan merupakan suatu sikap, maka keyakinan seseorang tidak selalu benar -- atau, keyakinan semata bukanlah jaminan kebenaran. 

Contoh: Pada suatu masa, manusia pernah meyakini bahwa bumi merupakan pusat tata surya, belakangan disadari bahwa keyakinan itu keliru.

Kepercayaan adalah suatu keadaan psikologis pada saat seseorang menganggap suatu premis adalah benar

Sebutkan langkah langkah berpandangan hidup yang baik ? 

·  Mengerti
·  Mengenal
·  Menghayati
·  Meyakini 
·  Mengabdi, dan 
·  Mengamankan

 Studi kasus


Pandangan Hidup merupakan suatu dasar atau landasan untuk membimbing kehidupan jasmani dan rohani. Pandangan hidup ini sangat bermanfaat bagi kehidupan individu, masyarakat, atau negara. Semua manusia pasti mempunyai suatu pandangan hidup sendiri – sendiri dan kemungkinan berbeda antara yang satu dengan yang lainnya. Tak sedikit pula orang yang mempunyai pandangan hidup yang sangat bertentangan dengan pandangan hidup orang yang lainnya, itulah yang sering memicu perdebatan diantara umat manusia dalam kehidupan sehari hari.

Seperti yang ada di negara kita sekarang ini, semakin maraknya kasus terorisme. Masalah ini terjadi akibat kurang tepatnya pandangan suatu orang terhadap masalah kehidupan sehari – hari.  Mereka manafsirkan atau mengartikan suatu ajaran secara sepotong – sepotong dan hanya berdasarkan pada satu atau dua sumber saja tidak melihat keadaan sekitar yang diperkirakan secara logika sehingga mendapatkan penjelasan yang kurang tepat.

Mereka berpandangan bahwa semua orang yang menentang atau memusuhi keyakinannya adalah musuh buat mereka dan itu harus dimusnahkan dari muka bumi ini untuk tersciptanya kehidupan yang aman dan sejahtera. Padahal kalau kita perhatikan sebenarnya pandangan mereka terhadap masalah tersebut adalah kurang tepat, bukan sewajarnya orang yang keliru itu disadarkan untuk kembali ke jalan yang lurus bukan malah ditiadakan atau dimusnahkan.

Tetapi pandangan seperti itu seperti sudah mendarah daging pada diri mereka dan orang – orang pengikutnya. Bahkan mereka menganggap kalau melakukan hal tersebut akan mendapat suatu pahala yang besar dan kalaupun mereka maninggal dalam menjalankan aksi mereka tersebut dianggap sebagai mati syahid. Padahal kalau diamati justru perbuatan yang mereka lakukan itu sangat merugikan orang lain, seperti menghilangkan nyawa orang lain pasti keluarga yang ditinggalkan itu akan menyimpan duka yang sangat mendalam dan bahkan sulit untuk dihilangkan. Banyak anak kecil yang kehilangan orang tuanya, para orang tua kehilangan lapangan pekerjaan, dan lain sebagainya.

Mereka juga tidak segan segan untuk menyebarkan ajarannya tersebut kepada orang – orang yang ada disekitarnya sehingga pengikut semakin banyak. Dan hal tersebut tidak akan berhenti sebelum apa yang mereka inginkan tercapai.

Seperti yang kita lihat sekarang ini, meskipun pimpinan gembong teroris sudah banyak yang tertangkap tetapi terorisme masih terus terjadi. Hal tersebut dikarenakan bahwa ajaran yang mereka ajarkan masih belum mati dan terus berjalan sehingga siapa saja bisa menerukan ajaran tersebut meskipun sang pemimpin telah tiada, karena mereka bisa membentuk kader – kader pemimpin baru.

Untuk masalah tersebut hal yang harus dibenahi sebeneranya adalah pandangan hidup pada pribadi masing masing orang tersebut. Kalau yaang dibasmi adalah pemimpinnya itu belum bisa menuntaskan permasalahan karena pengikutnya masih banyak dan hal itu sulit untuk ditelusuri satu persatu. Kalau pandangan hidup mereka sudah kembali ke jalan yang benar, tidak perlu lagi diperintah pun mereka akan menghentikan aksi aksi yang mereka jalankan sekarang ini dengan kesadaran pribadi.

Opini / Pendapat Saya :

Masalah yang seharusnya tidak usah di permasalahkan, karena pandangan hidup seseorang , itu hanya bisa di kendalinkan dengan diri sesrorang itu sendiri, hal - hal yang menyebabkan berpandangan negatif, bisa jadi karena tidak di perhatikannya seseorang oleh orang tuanya, itu bisa jadi sebab yang sangat atau paling mempengaruhi di pikiran seseorang anak maupun pikiran semua orang.
jadi, menyelesaikan maslah itu harus di bantu dengan berfikir spiritual, atau dengan lebih mendekatkan diri dengan yang maha Esa.

Saran Saya :

Saran saya, sikap dari orang tua itu merupakan sikap yang paling terlihat oleh anak-anaknya, karena itu, semua orang tua harus bersikap yang sangat baik di hadapan anak-anaknya, hal ini akan menjadikan anak-anaknya menjadi berfikir atau bersikap yang positif.

0 komentar:

Posting Komentar